Kabupaten Kendal
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Kendal, adalah sebuah
kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah
Kendal dan masuk dalam Wilayah Metropolitan
Kedungsapur Wilayah Metropolitan terbesar Ke 6 setelah
Jabodetabek,
Gerbangkertosusila,
Mebidang,
Bandung Raya,
Mamminasata,dan
Kartamantul. Kabupaten ini berbatasan dengan
Laut Jawa di utara,
Kota Semarang dan
Kabupaten Semarang di timur,
Kabupaten Temanggung di selatan, serta
Kabupaten Batang di barat. Kendal juga dikenal dengan
Kota Santri karena terdapat ribuan Pon Pes terutama di kecamatan
Kaliwungu dan juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya.
Sejarah
Umum
Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon
itu pada mulanya tidak ada yang tahu namanya tapi ketika Pakuwojo
bersembunyi di pohon itu di dalam pohon itu terang benderang akhirnya
pohon itu dinamakan pohon Qondhali yang berarti penerang dan akhirnya
daerah tempat pohon itu dinamakan Qondhali karena orang Jawa tidak fasih
berbahasa Arab maka jadi Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah
dikenal sejak masa
Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521 M,
Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo.
Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam
Prasasti.
Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang
berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan
masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana
memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di
lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang
nampak "sari" itu, Beliau menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal
disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh warga masyarakat
disebut-sebut berada di pinggir Jln Pemuda Kendal itu juga dikenal
dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.
Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk
menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya.
Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan
Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres dikatakan bahwa pada abad ke 15
di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaitu
Semarang,
Tegal dan
Kendal.
Bahkan oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah
Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.
Sejarah Berdirinya Kabupaten Kendal
Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan
Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan
pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas
keberhasilan itulah akhirnya
Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo
mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso.
Selain itu Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang
Mataram pada tanggal 26
Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di
Batavia.
Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung
Bahurekso beserta ke dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari
perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia
pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah
lahirnya Kabupaten Kendal.
Perkembangan lebih lanjut dengan momentum gugurnya Tumenggung
Bahurekso sebagi penentuan Hari jadi dinilai beberapa kalangan kurang
tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang
tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga bila tanggal tersebut diambil
sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis.
Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan
akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola
rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang
tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten
Kendal.
Dari Hasil Seminar yang diadakan tanggal 15 Agustus 2006, dengan
mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati
Suroyo ( guru besar Fakultas sastra Undip Semarang ), Dr. Wasino, M.Hum (
dosen Pasca Sarjana Unnes ) H. Moenadi ( Tokoh Masyarakat Kendal dengan
moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono. serta setelah diadakan
penelitian dan pengkajian secara komprehensip menyepakati dan
menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati
Kendal, dijadikan titik tolak diterapkannya hari jadi. Pengangkatan
bertepatan pada 12
Rabiul Awal 1014 H atau 28
Juli 1605. Tangal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527
Saka.
Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah
( PERDA ) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari
Jadi Kabupaten Kendal ( Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15
) Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan
Leiden University ,
Leiden,
Belanda
Pemerintahan Kabupaten Kendal sekarang dan zaman dulu
Kaliwungu pernah berjaya sebagai pusat pemerintahan sejak awal
berdirinya Kabupaten Kendal. Namun karena kondisi perpolitikan di pusat
Mataram pada waktu itu dan adanya pertimbangan untuk perkembangan
pemerintahan, menyebabkan pusat pemerintahan tersebut pindah ke kota
Kendal hingga sekarang. Sehingga akhirnya Kaliwungu hanya digunakan
untuk tempat tinggal kerabat Ayah Bupati yang sering disebut sebagai
Kasepuhan. Sedangkan pemerintahannya dijadikan sebagai daerah
administrasi yaitu Distrik Kaliwungu.
Bupati Kendal
- Tumenggung Bahurekso 1605 -1629
- Raden Ngabehi Wiroseco 1629 -1641
- Raden Ngabehi Mertoyudo 1641 -1649
- Raden Ngabehi Wongsodiprojo 1649 -1650
- Raden Ngabehi Wongsowiroprojo (putra dari Raden Ngabehi Wongsodiprojo) 1650 -1661
- Raden Ngabehi Wongsowirosroyo (putra dari Raden Ngabehi Wongsowiroprojo) 1661 -1663
- Tumenggung Singowijoyo I atau Singowonggo(putra dari Raden Ngabehi Wongsowirosroyo)1663 -1668
- Tumenggung Mertowijoyo I (putra dari Tumenggung Singowijoyo I) 1668 -1700
- Tumenggung Mertowijoyo II (adik dari Tumenggung Singowijoyo I) 1700 -1725
- Tumenggung Mertowijoyo III (putra dari Tumenggung Mertowijoyo I) 1725 -1739
- Tumenggung Singowijoyo II (Putra kedua Tuemnggung Singowijoyo I) 1739 -1754
- Tumenggung Soemonegoro I (putra dari adipati Soerohadimenggolo ,adipati Semarang) 1755 -1780
- Tumenggung Soemonegoro II (putra dari Tumenggung Soemonegoro I) 1780 -1785
- Tumenggung Soerohadinegoro II (putra kedua dari Tumenggung Soemonegoro I) 1785 -1796
- Pangeran Ario Prawirodiningrat I 1796 -1813
- Pangeran Ario Prawirodiningrat II Putra Bupati Pangeran Ario
Prawirodiningrat I (Bupati terakhir Kendal dengan Pusat Pemerintahan
masih di Kaliwungu) 1813 -1830
- Raden Tumenggung Purbodiningrat Menantu Bupati P. Ario Prawirodingrat II 1832 -1850.
- Kyai Tumenggung Purbodiningrat Asal Gresik. 1832 -1850.
- Pangeran Ario Notohamiprojo 1857 -1891.
- Raden Mas kamal Notonegoro asal desa Cepiring 1891-1911
- Patih Raden Cokro Hadisastro Menantu Bupati Jepara Sosrodiningrat /
Ipar R.A. Kartini (menjalankan pemerintahan sementara karena Bupati
meninggal dunia) 1911-1914.
- Raden Mas Adipati Ario Notohamijoyo atau Raden Mohammad Putra RM. Ario Notonegoro 1914 -1938
- Raden Patih Notomudigdo memegang jabatan sementara karena Bupati
Raden Mas Adipati Ario Notohamijoyo memasuki masa pensiun. 1938.
- Raden Mas saddin Purbonegoro asal desa Cepiring 1939 -1942
- Patih Raden Mas Kusuma Hudoyo 1942 -1945
- Sukarmo Putra Lurah Ketapang Kendal. (Anggota Sanggiin diangkat dalam masa Revolusi Rakyat Kendal. 1945 -1949
- R. Ruslan Masa Agresi Belanda 1949
- R. Prayitno Partodijoyo Patih dari Pekalongan 1950 -1956
- R. Soedjono Bupati Blora 1957-1960
- Staf Kantor Gubernur - R. Abdul Rahman - R. Gondo Pranoto
- R. Salatun Wedono Weleri Kendal 1960 -1966
- Mayor Sunardi 1966 -1967
- Letkol RM. Suryo Suseno 1967 - 1972
- Drs. Abdus Saleh Ronowidjoyo Asal Madura 1972 - 1979
- Drs. Herman Sumarmo Sekwilda Ka. Tegal 1979 - 1984
- Sudono Yusuf, BA 1984 -1989
- Sumojo Hadiwinoto, SH 1989 - 1998
- Drs. Djoemadi 1999
- Hendy Boedoro , SH. M.Si 2000 - 2007
- Dra. Hj. Siti Nurmarkesi ( Bupati ), Pelantikan 22 Juli 2009-2010
- Dr. Hj. Widya Kandi Susanti 2010-2015
Geografi
Kondisi geografis
Kabupaten Kendal terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Timur dan
6°32' - 7°24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten
Kendal meliputi :
Jarak terjauh wilayah
Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Kabupaten Kendal dan terletak 25 km di sebelah barat Kota Semarang Kendal dilalui jalan Pantura (jalan negara) yang menghubungkan
Jakarta-
Semarang-
Surabaya.
Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 untuk daratan dan
luas wilayah sebesar 313,20 Km2 totalnya seluas 1315,43 Km2 yang terbagi
menjadi 20
Kecamatan dengan 265
Desa serta 20
Kelurahan.
Kabupaten Kendal mempunyai pantai sepanjang 41,0 Km2,terbentang di 25
Kelurahan/Desa yaitu desa Mororejo,Wonorejo (Kecamatan Kaliwungu),
kemudian Desa Purwokerto,Turunrejo (Kecamatan Brangsong),kemudian
Kelurahan Banyutowo,Karangsari,Bandengan,Balok,Kalibuntu (Kecamatan
Kendal),kemudian Desa Wonosari,Kartika Jaya,Pidodo Wetan,Pidodo Kulon
(Kecamatan Patebon),kemudian Desa Margorejo,Korowelang Anyar,Korowelang
Kulon,Kalirandu Gede,Kali Ayu,Juwiring,Sidomulyo (Kecamatan
Cepiring),selanjutnya Desa Kali Rejo,Tanjung Mojo, Jungsemi,Sendang
Kulon (Kecamatan Kangkung),serta Desa Sendang Sikucing,Gempol Sewu
(Kecamatan Rowosari).
Kondisi topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah
dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi
(pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah
dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl, yang meliputi
Kecamatan :
- Weleri.
- Rowosari.
- Kangkung.
- Cepiring.
- Gemuh.
- Ringinarum.
- Pegandon.
- Ngampel.
- Patebon.
- Kendal, Kendal.
- Brangsong.
- Kaliwungu, Kendal.
Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran
tinggi yang terdiri atas tanah pegunungan dengan ketinggian antara 10 -
2.579 meter dpl, meliputi Kecamatan :
- Plantungan.
- Pageruyung.
- Sukorejo.
- Patean.
- Boja.
- Limbangan.
- Singorojo.
- Kaliwungu Selatan.
Kondisi iklim dan curah hujan
Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua)
daerah dataran, maka kondisi tersebut memengaruhi kondisi iklim wilayah
Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi
oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi
iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata
27 °C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan
daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut
cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 25 °C.
Pembagian administratif
Kabupaten Kendal terdiri atas 20
kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 265
desa dan 20
kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan
Kendal.
Di samping Kendal, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Kaliwungu dan Weleri.
Kaliwungu (Basis Keagamaan)
Kota ini tak pernah sepi dari kehidupan keislaman. Banyak pesantren
dengan santri dari berbagai kota dari berbagai wilayah negeri. Kota ini
selalu khas dengan berlalulalangnya orang-orang yang berpakaian muslim,
dengan sarung dan penutup kepala (peci atau kerudung) dengan Al Quran
dan atau kitab-kitab tertentu ditangan. Selain itu alunan ayat-ayat suci
Al Quran senantiasa menggema sepanjang hari di hampir setiap sudut
kotanya.
Weleri (Basis Perdagangan)
Kota paling barat Kabupaten ini memang tak pernah sepi dari perdagangan.
Kota ini menjadi transit dan tujuan dari para pedagang dari seluruh
penjuru Kabupaten bahkan Wilayah Indonesia. Dengan fasilitas
transportasi (adanya 2 terminal dan 1 Stasiun KA)dan fasilitas
komunikasi yang lebih lengkap dari pada kecamatan lainnya, Weleri
berkembang menjadi sebuah kota yang ramai dan mudah untuk diakses.
Selain itu, secara sosial, dengan adanya para pedagang dari Klaten-Solo
yang membentuk suatu perkampungan khusus (Kampung Solo),perkampungan
tersebut terletak di dukuh Kedonsari Kelurahan Penyangkringan.Dari
pengaruh perubahan sosial inilah menjadikan weleri sebagai kecamatan
yang perkembangan perdagangan semakin pesat dengan ditandai banyaknya
pasar tradisonal, sampai saat ini terdapat 3 pasar besar yang terletak
dijantung kecamatan weleri
Transportasi
Kendal berada di jalur
pantura
yang sangat ramai. Angkutan umum antarkota pada umumnya dilayani oleh
bus. Kendal juga dilintasi jalur kereta api, ada tiga stasiun (
Weleri,
Kalibodri dan
Kaliwungu) dengan stasiun terbesarnya Weleri. Kebanyakan kereta api jarak jauh tidak singgah di stasiun ini .
pintu gerbang kota Kendal.
Olahraga
Kabupaten Kendal memiliki klub sepak bola yaitu
Persik Kendal yang bermarkas di
Stadion Bahurekso
Pendidikan
Sektor pendidikan di Kabupaten Kendal terdiri dari berbagai macam.
Dari mulai pendidikan formal, informal, dan non formal. Hampir disetiap
Kecamatan terdapat sarana dan prasarana pendidikan. Terkait dengan
pendidikan fomalnya, di Kabupaten ini telah memiliki ratusan TK dan
Sekolah Dasar atau yang sederajat. Demikian pula dengan SMP atau yang
sederajat, semua kecamatan di kabupaten ini terdapat SMP atau yang
sederajat. Demikian pula dengan pendidikan menengah. Di Kabupaten kendal
pada awal tahun 2008 memiliki 30 SMA yang terdiri dari 14 SMA Negeri
dan 16 SMA Swasta. Berdasarkan program yang dibuka dari 30 sekolah
terdapat 3 sekolah yang memiliki program lengkap IPA, IPS dan Bahasa
adalah : (1) SMA 1 Kendal, (2) SMA 1 Boja, dan (3) SMA 1 Weleri.
Sedangkan pendidikan menengah kejuruan (SMK) memiliki 22 SMK yang
terdiri dari 5 SMK Negeri dan 13 SMK Swasta dan 2 SMK kelas jauh di
Pondok pesantren.
Untuk tingkat sekolah menengah pertama di kabupaten kendal memililik
SMP yang berstatus RSBI yaitu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional.
SMP RSBI di kabupaten Kendal ada dua yaitu : (1)
SMP Negeri 1 Weleri dan (2) SMP Negeri 2 Kendal
SMA Negeri/swasta:
SMK Negeri/Swasta:
MA/MAS Negeri/Swasta
Kabupaten Kendal juga memiliki beberapa universitas atau perguruan tinggi,baik negeri maupun swasta antara lain:
- UNISKA (Universitas Islam Kendal) Jl.Soekarno Hatta No.99 Kendal
- AKBID AKU Jl.Soekarno Hatta No.99 Kendal
- AKBID PEMKAB KENDAL Jl.Laut 21 Kendal
- STIT Muhamaddiyah Kendal]](Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Jl.Pemuda No.75 Kendal
- STIK (Sekolah Tinggi Islam Kendal) Jl.Soekarno Hatta Jambe Arum Kendal
- STIKES Kendal (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Jl.Laut No.31 Kendal
- AKPER Muhamaddiyah Kendal (Akademi Keperawatan) Jl.Ar Rahman No.18 Ngasinan Weleri Kendal
Kependudukan
Penduduk Kabupaten Kendal adalah semua orang yang berdomisili di
wilayah geografis Kabupaten Kendal selama 6 bulan atau lebih dan atau
mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk
menetap.
Jumlah penduduk Kabupaten Kendal Tahun
2004 sebanyak 899.211 jiwa, yang terdiri dari 443.974 (49,34%) penduduk laki-laki dan sebanyak 455.237 (50,66%) penduduk perempuan.
Kesehatan
- RSUD Dr.H Soewondo Kendal Jl.Laut No.21 Kendal
- Rumah Sakit Umum Haji Jl.Soekarno Hatta No.40 Kendal
- RSI Weleri Kendal Jl.Ar Rahmah No.17A Weleri Kendal
Budaya dan Adat
Kabupaten Kendal kaya dengan kegiatan budya baik yang bersifat
tradisional maupun agamis seperti Syawalan Kaliwungu (event ini sudah
terkenal hampir diseluruh Pulau Jawa), Tari Rodhat, Sedekah Laut Tanggul
Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai Bandengan. Disamping itu terdapat
beberapa makam dari tokoh-tokoh adat maupaun penyebar Agama Islam
diantaranya adalah Makam Pangeran Djuminah, Kyai Asyari, Sunan Katong,
Paku Wojo yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Makam Pangeran Benowo di
Kecamatan Pegandon dan Makam Kyai Seapu di Kecamatan Boja. Di cepiring
juga ada pasar cepiring dan berbagai macam padagang di antara toko
sepeda BMS yang dari dulu sudah ada di sana.
Pakaian Adat Kendal
Putra:
Blangkon model Mataram mondol trepes, jebeh nutup telinga. Busana bagian atas menggunakan
beskap Sutowijayan
(bagian depan nutup ke kanan dan jatuh lurus kebawah dengan 3 saku,
bagian belakang landung dan belahan disamping kiri dan kanan). Bagian
bawah menggunakan nyamping/ kain pesisiran menggunakan sabuk, epek
timang, memakai keris/ duwung. Meggunakan selop tertutup.
Putri:
Sanggul
khas Kendal, rambut disasak dan dirapikan seperti halnya membuat
sanggul jawa dan bagian samping kanan dan kiri dibentuk mepet telinga
(tanpa sunggar). Kemudian untuk bentuk sanggulnya menggunakan sanggul
Jawa Solo ukuran kecil dengan 3 tusuk
konde model lingkar.
Tari Rodhat
Tari Rodhat/Lengguk, merupakan tari pergaulan yang bersifat massal
yang diiringi alat musik terbang (semacam rebab) dengan lagu lagu pujian
kepada Allah SWT seperti Sholawatan dan Qosidahan.
Opak Abang
Opak Abang, merupakan akronimis dari kata kethoprak dan terbang.
Artinya pertunjukan drama tradisional ( kethoprak ) yang diiringi musik
dengan dominasi terbang. Kesenian ini berbasis pada drama tradisional
yang menampilkan cerita-cerita babat dan legenda maupun cerita rekaan
yang berkubang pada persoalan pada persolan humanistic. Karakteristik
yang paling menonjol pada kesenian ini disamping iringan musiknya yang
menggunakan instrumen perkusi terbang, kustumnya yang khas yang berupa
sarung dan peci. Hal ini memberikan tanda bahwa kesenian ini berbasis
akrab dengan kondisi kemasyarakatan disekitarnya.
Simthud Dhuror
Simthud Dhuror,merupakan Sholawatan untuk memuji junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Kalau di Bulan
Rabiul Awal (Maulud) diadakan Safari maulid,yaitu acara mauludan secara berkeliling/bergilir di penjuru kota/kabupaten.
Kuliner Khas Kendal
Makanan
- Momoh
- Rica Rica Menthog
- Bebek Ijo
- Soto Kendal
- Pecel Kembang Turi
- Bandeng Tanpa Duri (Tandu)
- Mangut Lele
- Brongkos
- Telur Ikan Mimi
Minuman
Oleh oleh
- Kerupuk Petis
- Kerupuk Rambak
- Kerupuk Tayammum (Goreng Wedi)
- Spesial Gulali Khas Kendal
- Olahan Jambu Getas Merah
- Emping Bandeng
- Abon Bandeng Cabut Duri
- Stik Balado Pedas
- Kerupuk Duri Bandeng
- Krecek Ketan Bandeng Cabut Duri
- Sumpil
- Ondal Andil
Potensi
Pariwisata
Salah satu obyek wisata terkenal di Kabupaten Kendal adalah
Curug Sewu, yakni air terjun tiga tingkat setinggi 80 meter, terletak di Kecamatan
Patean (perbatasan dengan
Kabupaten Temanggung).
Wisata Alam
Beberapa obyek pariwisata lain di Kabupaten Kendal:
- Pemandian air panas Gonoharjo Nglimut di lereng Gunung Ungaran
- Pantai Muara Kencan di Kecamatan Cepiring
- Pantai Sendang Sekucing di Kecamatan Rowosari.
- Agrowisata kebun teh Medini di Kecamatan Limbangan, dimana tampak pemandangan Kota Semarang dari atas di Gunung Ungaran yang berketinggian 2.100 meter
- Goa Kiskendo di Kecamatan Singorojo; goa ini mempunyai legenda tentang Mahesa Sura dan Lembu Sura serta Sugriwa dan Subali
- Kolam Renang Boja di Kecamatan Boja. Di tempat ini ada tersedia dua kolam yaitu kolam olympic dan kolam untuk anak anak. Wisata ini .berada di pusat Kecamatan Boja.
- Agrowisata Sekatul.
Terletak di Kecamatan Limbangan, sekitar 30 km ke arah selatan dari
Kendal. Terdapat perkebunan buah stroberi dan buah-buahan lainnya,
pemancingan, serta taman bermain untuk anak anak.
- Srendeng Agrowisata.
Terletak di Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, merupakan wisata Agro
berbasis pendidikan terdiri dari Wisata Kebun, Peternakan, Pertanian,
Outbound, Mebel dan village tour.
- Curug Semawur di Desa Blumah Kecamatan Plantungan
- Curug Penglebur Gongso di Desa Gondang Limbangan
- Agrowisata Ngebruk Patean Surga Buah Unggul di Sidokumpul [[Patean, Kendal}Patean]]
- Pantai Cahaya/The Sea. Penangkaran Satwa Langka sejenis mamalia air,juga ada Dholpin Therapy pengobatan dengan media lumba-lumba
- Desa Wisata Cacaban. Terletak di desa Cacaban Singorojo Kendal
- Sekartama Water Land di Weleri wisata air yang mengusung konsep keluarga dilengkapi dengan Foodcourt/pusat makanan dan jajanan.
Wisata Religi
Beberapa obyek wisata religi di Kabupaten Kendal:
- Makam Sunan Bromo di Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
- Makam Kyai Mandurorejo (bupati Pekalongan I) Protomulyo Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal
- Makam Wali Gembyang di Patukangan Kota Kendal
- Makam Wali Joko di Komplek Masjid Agung Kendal
- Makam Wali Hadi di Komplek Masjid Agung Kendal
- Makam Pangeran Djoeminah di Kaliwungu
- Makam Tumenggung Mertowijoyo (bupati Kendal VIII / Kyai Kendil Wesi) di Sukolilan Patebon Kendal
- Makam Sunan Abinowo di Pekuncen Pegandon
- Makam Kyai Asy'ari di Kaliwungu
- Makam Petilasan Krapyak di Jatirejo Ngampel Kendal
- Makam Pengeran Benowo di Pekuncen Pegandon Kendal
Tokoh Terkenal
- Bambang Irawan,Aktor,Sutradara
- Susanto Santos,Chef Profesional
- Ahmadun Yosi Herfanda,Sastrawan,Penyair
- Don Murdono,Politikus,Bupati Sumedang
- M Munir,Letjend TNI
- Adrianus Egbert Willem de Jong, tokoh militer, pemain anggar, dan pemilik restoran di Belanda
- Achmad Rifa'i,Ulama,Pahlawan Nasional,Pendiri Ormas Rifa'iyah
- Vita KDI,penyanyi dangdut
- Prie G.S., Seniman,Kartunis